Imam Besar Sheikh Al-Azhar Dr. Ahmed Al-Tayeb. (Foto : Aljazeera.net)
Triaspolitica.net : Universitas Al-Azhar Mesir mengutuk aksi pembakaran Al-Quran oleh sejumlah ekstrimis sayap kanan Swedia, mengungkap keterlibatan pihak berwenang di Swedia dan menggambarkan tindakan ini sebagai sebuah kejahatan.
Dalam sebuah pernyataan, Al-Azhar menganggap otoritas Swedia harus bertanggung jawab karena berulang kali menghina kesucian Islam dan memprovokasi umat Islam di seluruh dunia. Al-Azhar menyerukan dunia global, lembaga internasional, dan pemimpin dunia untuk menentang upaya ini.
Al-Azhar juga menyerukan masyarakat Arab dan Islam untuk memboikot produk Belanda dan Swedia untuk mendukung Al-Quran yang Mulia.
“Al-Azhar Al-Sharif menyerukan kepada masyarakat Arab dan Islam untuk memboikot semua jenis produk Belanda dan Swedia, dan untuk mengambil sikap yang kuat dan bersatu dalam mendukung Kitab Allah dan Alquran kita, Kitab suci umat Islam,” bunyi pernyataan Al Azhar yang dirilis di akun official Twitter, Rabu, (25/1/2023).
“Al-Azhar menyerukan tanggapan yang tepat terhadap pemerintah kedua negara ini dalam pelecehan terhadap satu setengah miliar Muslim, dan kegigihan mereka dalam melindungi kejahatan keji dan biadab di bawah panji tidak manusiawi dan tidak bermoral yang mereka sebut “kebebasan berekspresi,” tambah pernyataan tersebut.
Al-Azhar menekankan perlunya masyarakat Arab dan Islam untuk mematuhi boikot ini, dan untuk memperkenalkan anak-anak, remaja, dan keluarga mereka untuk itu, dan untuk mengetahui bahwa setiap keengganan atau kelalaian dalam hal ini merupakan kegagalan eksplisit untuk menolong agama.
Sumber : @AlAzhar | Weblink : https://twitter.com/AlAzhar/status/1618017659173621761 | Redaktur : Hermanto Deli