Triaspolitica.net : Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pesan kepada warga persyarikatan terkait tahun politik menjelang Pemilu 2024 untuk tidak membawa-bawa nama Muhammadiyah di dalam berpolitik.
Haedar mengakui, warga persyarikatan Muhammadiyah memang menurut khittah diberi kebebasan berpartisipasi dalam pemilu. “Tetapi soal sikap memilih itu urusan setiap orang, yang tidak boleh membawa-bawa dan mengatasnamakan organisasi,” ujar Haedar di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (3/1/2023), seperti dikutip dari Republika.co.id.
Menurut Haedar, Muhammadiyah sebagai organisasi tentu memainkan peran mengawal bangsa ini termasuk mengenai pemilu sesuai dengan porsinya. Ini supaya pemilu berjalan secara jujur dan adil, serta sesuai jadwal.
“Sehingga tidak lagi ada isu yang membuat Pemilu 2024 mengambang,” ungkap Haedar.
Haedar berharap warga Muhammadiyah mendorong lahirnya para elite baik eksekutif dan legislatif yang betul-betul memiliki integritas dan berjiwa negarawan, yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompoknya.
Sebagaimana diketahui, Pemilu 2024 akan diikuti oleh 18 partai politik. Komisi Pemilihan Umum RI sudah menetapkan nomor urut bagi partai politik peserta Pemilu 2024 pada Rabu (14/12/22). Di antara parpol tersebut, diketahui ada 2 partai yang memiliki basis massa Muhammadiyah, yakni PAN dan Partai Ummat.
Sumber : Republika.co.id | Editor : Hermanto Deli