Triaspolitica.net : Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyindir pihak yang mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) harus jauh dari PKB.
“Saya heran kalau ada orang yang katakan NU harus jauh dari PKB. Enggak mungkin, enggak mungkin, itu melupakan sejarah itu,” kata Said saat berpidato di Serasehan Nasional Satu Abad NU yang digelar DPP PKB, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Said mengatakan tak mungkin NU dijauhkan dari PKB. Ia berkelakar pihak yang mengatakan demikian tak senang dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Baginya, PKB dan NU memiliki jalinan sejarah panjang karena dilahirkan oleh para kiai-kiai NU.
Ia menyinggung PKB dibentuk oleh PBNU melalui Tim Lima yang diberi tugas untuk memenuhi aspirasi warga NU. Tim Lima itu beranggotakan Ma’ruf Amin, Dawam Anwar, Said Aqil Siroj, Rozy Munir dan Ahmad Bagdja.
Tim Lima ini lanjut dia, dibantu oleh Tim Asistensi yang beranggotakan sembilan orang. Di mana salah satunya Muhaimin Iskandar. “Ketuanya siapapun NU dan Ketua siapapun PKB tak boleh itu dihilangkan dari ingatan kita,” kata dia.
Tak hanya itu, Said turut mengklaim PKB memiliki Mabda’ Siyasi (pondasi) politik PKB seperti NU. Ia juga mengatakan PKB memiliki karakter Islam Ahlussunnah Wal Jamaah seperti NU.
“Jelas sekali PKB Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Partai mana yang jelas-jelas seperti itu. Hanya PKB yang persis NU ada Ahlussunnah wal Jamaah,” kata dia.
“Satu-satunya partai yang sejalan, senafas, seiring dengan NU hanyalah PKB,” tambahnya. (CNNI/DHM)