Ilustrasi. Sumber Foto: riaueditor.com
Triaspolitica.net : Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai sosok Cawapres yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan akan dirahasiakan terlebih dahulu agar langkah-langkah politik Koalisi Perubahan tidak terbaca oleh lawan.
"Saya melihatnya bisa jadi cawapresnya dikosongkan dulu agar tidak dibaca oleh lawan. Biar bisa jadi misteri, biar bisa jadi rahasia dulu, biar tidak dibaca langkah-langkah politik Koalisi Perubahan itu," ungkap Ujang Komarudin dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).
Menurut Ujang, apabila nama cawapres diumumkan sekarang, hal itu bisa menjadi kelemahan yang akan dimanfaatkan oleh lawan politik.
"Kalau nama cawapresnya langsung muncul dipaketkan Anies-AHY akan di-bully, akan dihabisi juga oleh relawan lawan politik. Kemungkinan besar tidak dulu diumumkan cawapresnya untuk menghindari terbacanya strategi politik Koalisi Perubahan," ujarnya.
Lebih lanjut, Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia itu menilai bahwa peluang AHY mendampingi Anies Baswedan masih memerlukan perbincangan mendalam dengan PKS sebagai salah satu partai pengusung.
Pasalnya, jika pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dengan AHY di markas Demokrat dijadikan acuan AHY mendampingi Anies dinilai belum sah karena tidak melibatkan PKS.
"Pertemuan Surya Paloh dengan AHY waktu lalu belum dengan PKS. Jadi kalau cawapresnya AHY, belum mengerucut juga. Kalau sudah tiga partai bertemu, baru ada arah seperti itu. Kalau masih dua arah antara Surya Paloh dengan AHY, Nasdem dengan Demokrat saya kira masih belum cawapresnya mengarah ke AHY," pungkas Ujang.
Redaktur : M. Isa Karim D | Indonesian Islamic News Agency (IINA)