Triaspolitica.net : Citra satelit mengungkapkan tingkat kehancuran yang dialami Turki setelah gempa besar berkekuatan 7,8 SR pada Senin, (6/2/2023) yang telah menewaskan lebih dari 17.000 orang.
Meskipun Turki adalah pusat gempa berkekuatan 7,8, sebagian besar Suriah juga terkena dampak parah. Gempa tersebut telah menewaskan lebih dari 17.000 orang, termasuk lebih dari 13.500 di Turki dan 4.162 di Suriah.
Ketika skala bencana menjadi semakin jelas, jumlah korban tewas tampaknya akan terus meningkat secara signifikan. PBB mengatakan ribuan anak mungkin telah meninggal akibat gempa besar tersebut.
Gempa pada hari Senin, diikuti oleh gempa kedua yang hampir sama kuatnya hanya beberapa jam kemudian, merobohkan ribuan bangunan termasuk rumah sakit, sekolah, dan apartemen.Gempa telah melukai puluhan ribu orang dan membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah utara .
Sementara para Petugas penyelamat terus berjuang untuk mencapai beberapa daerah yang paling parah, tertahan oleh jalan yang hancur, cuaca buruk dan kurangnya sumber daya dan alat berat. Beberapa daerah tanpa bahan bakar dan listrik.
Di Antakya, ibu kota provinsi Hatay yang berbatasan dengan Suriah, tim penyelamat sangat sedikit di lapangan dan penduduk mengambil sendiri puing-puing bangunan dan mencari kerabat mereka yang hilang.
Lebih dari 12.000 personel dari tentara dan polisi dan badan penyelamatan Turki bekerja di daerah yang terkena dampak, bersama dengan 9.000 tentara. Lebih dari 70 negara menawarkan tim penyelamat dan bantuan lainnya. Tapi skala besar dari bencana itu tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Badan Otoritas Kebencanaan Turki (AFAD) mengatakan 5.775 bangunan telah hancur akibat gempa dan 20.426 orang terluka. (DH/MTD)
