Triaspolitica.net : Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman meluncurkan mega proyek pembangunan ambisius yang akan menjadi ‘pusat kota modern terbesar di dunia’ yang akan dibangun di ibukota Arab Saudi, Riyadh. Proyek itu diberi nama “The Mukaab”.
Proyek ini digarap oleh The New Murabba Development, Perusahaan Arsitektur Arab Saudi. Pembangunan proyek ini dipimpin langsung oleh Putra Mahkota MBS yang didukung oleh Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi.
Namun rencana ambisius MBS untuk membangun mega proyek tersebut menuai kontroversi dan kecaman. Hal ini lantaran struktur bangunan tersebut disebut memiliki kemiripan dengan Ka’bah di Makkah Al Mukarramah.
Benarkah demikian Putra Mahkota MBS sedang membangun The Mukaab untuk menandingi Ka’bah, kiblat suci bagi umat Islam?
1. The Mukaab dalam bahasa Arab yang berarti kubus.
Bangunan berbentuk kubus raksasa ini dirancang memiliki tinggi 400 meter, dengan panjang dan lebar yang cukup besar hingga mampu menampung 20 Gedung Empire State, menurut Dana Investasi Publik kerajaan Saudi (PIF).
Di dalam The Mukaab, akan terdapat 100.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel dan 1,4 juta meter persegi ruang kantor, serta puluhan tempat wisata, pusat perbelanjaan dan budaya yang akan dilengkapi sistem transportasi modern.
2. Gaya Arsitektur
Di dalam kubus raksasa ini, yang desain bagian luarnya terinspirasi oleh gaya arsitektur tradisional Najdi, dibuat melalui teknologi digital dan virtual dengan holografi terbaru yang juga akan berisi ruang hunian.
3. Lokasi dibangunnya The Mukaab
Proyek ini dibangun di atas tanah seluas 19 kilometer persegi yang mampu menampung ratusan ribu penduduk yang berlokasi di persimpangan jalan Raja Salman dan Raja Khalid di Pusat Kota Riyadh.
4. Dipimpin Langsung oleh Putra Mahkota Arab Saudi
Pengembangan mega proyek ini dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman. The Mukaab merupakan bagian dari The New Murabba Development yang akan menjadi kota pintar yang berkelanjutan, dengan area hijau dan jalur pejalan kaki dan bersepeda yang akan meningkatkan kualitas hidup dengan mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif serta aktivitas masyarakat.
5. Ditargetkan Selesai 2030
The Mukaab ditargetkan selesai pada tahun 2030 sesuai dengan misi Saudi Vision 2030. The Mukaab menjadi salah satu megaproyek kerajaan yang meliputi : NEOM, Red Sea Global, The Line, Gerbang Diriyah, Qiddiya, Aseer dan Amaala – yang tujuan utamanya adalah mengubah Arab Saudi menjadi pemimpin dunia dalam pariwisata, teknologi dan industri kreatif.
6. Menciptakan Lapangan Kerja
Arab Saudi ingin melepaskan ketergantungan pendapatan dari minyak bumi. Mega proyek The Mukaab bertujuan menciptakan 334.000 lapangan kerja baru dan menambah pendapatan US$ 48 miliar dari non-minyak ke produk domestik bruto Arab Saudi pada 2030.
7. Tujuan dibangunnya The Mukaab
Dalam pernyataan resmi, Arab Saudi menyatakan The Mukaab akan menjadi pusat kota modern terbesar di dunia yang terletak di dunia Arab yang akan menjadi daya tarik baru bagi para pengunjung dari berbagai mancanegara. “Inilah wajah baru Riyadh,” demikian pernyataan soal The Mukaab di situs resmi New Muraba.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka tidak apple to apple jika The Mukaab disamakan dengan Ka’bah sebagai tempat ibadah umat Islam. The Mukaab sendiri nantinya adalah pusat tempat wisata dan perbelanjaan. Jika desain arsitekturnya disebut mirip dengan Ka’bah, maka dimana letak kemiripannya? Kalaupun dipandang mirip, dengan sudut pandang yang lain, bisa juga dikatakan bahwa Putra Mahkota MBS begitu religius dan islami sampai-sampai membangun The Mukaab karena kecintaan MBS dengan Ka’bah.
Sumber : Arabnews, Saudi Gazette | Weblink : https://www.arabnews.com/node/2255001/saudi-arabia
Redaktur : M. Isa Karim | Indonesian Islamic News Agency (IINA)