Triaspolitica.net : Jumlah korban tewas akibat gempa dashyat berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Turki dan Suriah kini telah menembus angka 28 ribu orang. Berdasarkan data terkini yang dilansir dari CNN pada Ahad pagi, (12/2/2023) pukul 06.00 WIB, jumlah korban tewas sebanyak 28.192 orang.
Di Turki korban tewas sebanyak 24.617 orang. Di Suriah, korban tewas sebanyak 3.575 orang. Adapun jumlah korban yang mengalami luka-luka sebanyak 85 ribuan. Jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus meningkat, seiring dengan terusnya dilakukan pencarian.
Memasuki hari keenam setelah gempa dahsyat pada hari Senin, (6/2/2023), tim bergegas untuk menyelamatkan korban yang mungkin masih hidup di bawah reruntuhan, dengan petugas penghubung PBB di Turki memperingatkan bahwa mereka akan “mendekati hari-hari terakhir pencarian dan penyelamatan.”
Sambil menyerukan komunitas internasional untuk segera bertindak dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Turki-Suriah, warga sipil juga terus “berpacu dengan waktu” untuk menyelamatkan orang yang mereka cintai.
Sementara itu, Pihak berwenang di Turki telah memerintahkan penangkapan terhadap sejumlah orang yang dinilai harus bertanggung jawab atas pembangunan gedung-gedung yang runtuh akibat gempa dahsyat di Turki.
Hasan Alpargün, pemilik perusahaan yang membangun gedung-gedung yang hancur di kota Adana, ditangkap di Nicosia, Siprus. Jaksa di kota Adana telah mengeluarkan perintah penahanan untuk 62 orang sehubungan dengan penyelidikan atas bangunan yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,8 SR.
Mehmet Yaşar Coşkun, kontraktor Rönesans Residence, sebuah blok apartemen mewah bertingkat tinggi yang runtuh di Provinsi Hatay, juga ditangkap pada hari Sabtu. Coşkun dicegat oleh pihak berwenang di Bandara Istanbul pada hari Jumat saat mencoba melarikan diri ke Montenegro.
Kontraktor Ä°brahim Mustafa UncuoÄŸlu juga ditahan di Istanbul pada hari Sabtu atas dugaan kesalahan inspeksi Apartemen Bahar, yang runtuh di pusat gempa Gaziantep. (DH/MTD)