Triaspolitica.net : Peristiwa kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, memunculkan isu pencopotan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dari jabatannya. Bahkan hal itu juga sempat disinggung oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat menjenguk korban kebakaran di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.
"Saya sudah pernah copot direksi Pertamina. Kalau perlu mencopot, saya lakukan lagi," ungkap Erick pada Sabtu, 4 Maret 2023.
Soal pencopotan juga disuarakan oleh pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi. Dia melihat kurangnya empati dari Pertamina atas kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina di Plumpang, sehingga sebagai bentuk tanggung jawab, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati harus mundur dari jabatannya.
“Atau Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) harus mencopot Dirut Pertamina. Karena 17 nyawa ini, saya kira ini tragedi kemanusiaan. Siapa yang bertanggung jawab terhadap 17 nyawa tadi? Ya saya kita Dirut Pertamina sebagai pucuk pimpinan dari Pertamina,” ungkap Fahmy.
Lalu, bagaimana profil Nicke Widyawati?
Sebelum berkarir di Pertamina, perempuan kelahiran Tasikmalaya, 25 Desember 1967 itu, sudah menjejaki karir di perusahaan energi pelat merah. Tetapi, kala itu ia menjalankan tugas sebagai direktur pengadaan strategis 1 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN pada 2014.
Ia juga pernah berkarier di PT Rekayasa Industri dan PT Mega Eltra. Di Mega Eltra yang merupakan BUMN bidang kelistrikan, Nicke sempat menjadi direktur utama hingga akhirnya hengkang ke PLN.
Nicke mulai menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina sejak 30 Agustus 2018, setelah sebelumnya menjadi Pj Direktur Utama menggantikan Elia Massa Manik.
Nicke Widyawati kembali dipercaya sebagai direktur utama PT Pertamina (Persero) berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina pada hari ini, Senin (3/10/2022). Dengan demikian, dia otomatis mengemban dua kali periode sebagai bos Pertamina.
Adapun alasan pengangkatan Nicke dua periode menjadi orang nomor satu di Pertamina karena dinilai mampu mengantarkan Pertamina bertransformasi sekaligus meraih kinerja terbaik sepanjang periode pertama kepemimpinannya, yakni April 2018 hingga September 2022.
Dari sisi pendidikan, Nicke merupakan Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1991. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan Master Hukum Bisnis di Universitas Padjadjaran pada 2009.
Nicke tercatat pernah meraih penghargaan, di antaranya Women's Empowerment Principles (WEPs) 2021 untuk kategori Leadership Commitment dan Indonesia Best CEO Award 2021 kategori Employees' Choice dari Iconomics Research and Consulting.
Ia juga masuk daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes 2021 dengan menduduki peringkat ke-25. Lalu, penghargaan Most Powerful Women International versi Majalah Fortune dengan menduduki peringkat ke-17 dari 100 daftar perempuan berpengaruh di dunia.
Redaktur : M. Isa Karim D | Indonesian Islamic News Agency (IINA)