TriasPolitica.net : Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mengalami penurunan tajam pada perdagangan Senin, 15 Mei 2023. Berdasarkan data, saham BSI melemah 115 poin atau melemah 6,35% ke level 1.695 per lembar.
Menanggapi anjloknya nilai saham BSI, Analisis saham Ekuator Swarna Sekuritas, David Sutyanto menilai wajar karena gangguan sistem yang terjadi pada BSI. David mengatakan perbankan itu pada dasarnya adalah kepercayaan nasabah.
“Wajar saja kalau anjlok karena pekan lalu sistem mengalami gangguan sehingga mengakibatkan nasabah tidak dapat melakukan transaksi. Perbankan itu dasarnya adalah kepercayaan nasabah. Apabila nasabah kehilangan kepercayaan, maka akan sulit bagi bank tersebut,” kata David dalam keterangannya seperti dikutip dari Kumparan, Senin, 15 Mei 2023.
David memperkirakan BSI masih harus bekerja keras untuk bisa mengembalikan kepercayaan nasabah setelah kejadian lalu. Sebenarnya mempertimbangkan kenaikan harga saham BRIS sejak awal tahun menjadi momentum untuk bisa take profit.
“Terkait dengan sentimen yang ada, BRIS harus dapat menjelaskan dengan prudent mengenai gangguan sistemnya untuk dapat mengembalikan kepercayaan nasabah,” ujar David.
David mengatakan kinerja BRIS di kuartal pertama sangat baik, di mana laba mengalami peningkatan sebesar 47,65 persen yoy. Dia memprediksi kinerja kuartal kedua masih baik dan prospek jangka panjang juga masih baik.
“Ada potensi (saham dilepas asing) tergantung bagaimana BRIS dapat menangani sistem dan keluhan nasabah. Apabila ditangani dengan baik, seharusnya aksi jual yang berlebihan tidak terjadi,” imbuhnya.
Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menuturkan sentimen data eror yang sempat terjadi yakin hanya sementara saja. Saat ini sedang fokus menumbuhkan payroll loan di mana manajemen mengatakan potensi yang belum tergarap masih cukup besar.
“Corporate dan micro loan pun juga jadi pendorong yang potensial. Tahun lalu loan growth mencapai 21 persen, sedangkan tahun ini targetnya 13-15 persen, harusnya bisa tercapai,” tutur Roger.
Roger optimistis saham BSI untuk jangka panjang masih menarik apalagi jika dikaitkan dengan merger BTN Syariah. ***
Indonesian Islamic News Agency (IINA)