TriasPolitica.net : Syeikh Molavi Abdulhamid, seorang ulama Sunni terkemuka Iran telah dilarang oleh otoritas Iran untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Syeikh Molavi Abdulhamid telah merencanakan untuk menunaikan haji tahun ini tetapi diberitahu oleh kementerian Intelijen Iran bahwa dia telah dilarang untuk melakukannya.
Meski demikian, Otoritas Iran belum memberikan tanggapan atau penjelasan resmi terkait masalah tersebut. Pemberitahun larangan itu dirilis di situs web Syeikh Molavi pada Rabu, 14 Juni 2023 di laman https://abdolhamid.net.
Syeikh Molavi Abdulhamid yang berbasis di Zahedan, ibu kota provinsi tenggara Iran Sistan-Baluchistan, telah menjadi pengkritik vokal rezim Iran sejak protes nasional meletus di negara itu setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita Kurdi Iran berusia 22 tahun.
Syeikh Molavi Abdulhamid memiliki pengaruh yang cukup besar dan sangat dihormati di kalangan minoritas Sunni Iran. Kritiknya yang blak-blakan baru-baru ini terhadap rezim telah membuatnya semakin populer di kalangan orang Iran yang menentang rezim Iran.
Provinsi Sistan-Baluchistan, yang berbatasan dengan Pakistan, adalah salah satu wilayah termiskin di Iran dan sebagian besar dihuni oleh etnis Sunni Baluchistan, minoritas di Iran yang didominasi oleh kaum Syiah.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka telah menghadapi diskriminasi dan represi selama beberapa dekade. Protes anti-rezim sering terjadi di provinsi tersebut setelah salat Jumat selama beberapa bulan. ***
Sumber : Al Arabiya | Weblink : https://english.alarabiya.net/News/middle-east/2023/06/14/Iran-s-top-Sunni-cleric-says-barred-from-Hajj-by-Iranian-authorities
Redaktur : Hermanto Deli | Indonesian Islamic News Agency (IINA)