TriasPolitica.net : Pengamat politik Rocky Gerung buka suara atas laporan ke Bareskrim Polri yang ditujukan terhadap dirinya terkait dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi. Rocky mengaku tidak memiliki niatan untuk menghina Jokowi, melainkan hanya mengkritik kedudukan Jokowi yang menjabat sebagai Presiden.
"Bagaimana mungkin saya dituduh menghina Presiden Jokowi? Presiden, kita pilih setiap lima tahun, mana ada martabat berganti setiap lima tahun. Jadi kacau cara berpikir bangsa ini, tidak boleh ada personifikasi pada Presiden Jokowi," kata Rocky Gerung dalam keterangannya, Selasa, 1 Agustus 2023.
Rocky mengaku tidak mempersoalkan laporan itu, justru yang dipersoalkan adalah hak orang untuk mengucapkan sesuatu kenapa dihalangi karena setiap warga negara berhak untuk menyatakan pendapat di muka umum.
"Orang untuk mengucapkan sesuatu kenapa harus dihalangi. Saya berhak untuk mengajukan pandangan politik saya, sama seperti saya menghormati hak para pemuji dan pemuja Jokowi memuji-muji, dan memuja-muja Jokowi. Pandangan politik itu ada yang negatif, ada yang positif kan biasa aja itu intinya tuh," ungkap Rocky.
Lebih lanjut Rocky menjelaskan soal kata bajingan yang dipermasalahkan oleh Relawan Jokowi. Menurut Rocky, kata itu memperlihatkan keakraban, dan jika dimasukkan ke dalam etno linguistik kata itu bisa menjadi istilah yang bagus.
"Istilah yang memperlihatkan ada keakraban, jadi saya ucapin saja'bajingan Presiden Jokowi', di dalam dalil itu suasananya berdebat politik. Bukan saya menghina dia sebagai Kepala Keluarga, sering saya ucapin kok di publik, saya menghormati pak Jokowi dia baik sebagai Kepala Keluarga, tapi dia buruk sebagai Kepala Negara, itu faktanya kan," ucap Rocky.
"Jadi orang mesti tahu bahwa saya mendeskripsikan keadaan bahkan mendeskripsikan keadaan psikologi, saya gak mendeskripsikan personanya," ujarnya. ***
Kontributor : Abu Isa Karim D | TriasPolitica.net | Indonesian Islamic News Forum (IINF)