TriasPolitica.net : Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin, menyebut pasangan bakal calon presiden Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (Cak Imin) merupakan kolaborasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Menanggapi hal itu, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi mempertanyakan balik status Anies sebagai warga Muhammadiyah. Menurut Gus Fahrur, Prof Din sekadar berkelakar saja.
"Ya itu mungkin kelakar Pak Din saja. Apakah Anies Muhammadiyah? Saya belum paham, kalau Cak Imin memang cucu tokoh NU dan warga NU," kata Gus Fahrur dalam keterangannya, Sabtu, 4 November 2023.
"Mungkin, maksudnya didukung banyak warga Muhammadiyah, dan NU secara kultural saja bukan kelembagaan," katanya.
Menurutnya, sampai saat ini, Muhammadiyah dan NU belum menentukan dukungan resmi kepada salah satu calon presiden. Baik itu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, atau Ganjar Pranowo.
"Saya rasa baik NU maupun Muhammadiyah tidak pernah mengeluarkan dukungan resmi kepada calon tertentu, karena memang bukan ranah ormas keagamaan," katanya.
Gus Fahrur memperbolehkan tiap tokoh untuk memberikan dukungan kepada masing-masing capres. Namun, dukungan itu tidak membawa-bawa nama lembaganya.
"Silahkan saja jika mendukung secara pribadi masing-masing, itu hak politik setiap warga negara," katanya.
Sebelumnya, Prof Din Syamsuddin mengatakan bahwa pasangan Anies Baswedan-Cak Imin adalah koalisi Muhammadiyah dan NU. Hal itu dikatakan Din Syamsuddin saat bertemu Cak Imin di kantor DPP PKB di Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).
Prof Din mengatakan bahwa Cak Imin merupakan tokoh NU, dan Anies Baswedan tokoh Muhammadiyah. Sehingga keduanya merupakan koalisi Muhammadiyah dan NU.
"Saya jawab begini, Cak Imin itu tokoh NU, Mas Anies bisa lah dianggap dari Muhammadiyah. Ini sudah terjadi koalisi Muhammadiyah dan NU," ujarnya. ***
Editor : AM. Isa Karim D | Indonesian Islamic News Agency (IINA)
