TriasPolitica.net : Mulai hari Ahad 7 Juli 2024 M bertepatan dengan 1 Muharram 1446 H, Muhammadiyah secara resmi meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Hal ini menandai periode penggunaan formal KHGT bagi organisasi massa Islam terbesar tersebut.
Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah , Dr Endang Mintarja, mengatakan perubahan ini juga menandai rekonstruksi Wujudul Hilal yang telah digunakan sebelumnya, beralih ke sistem KHGT yang mengadopsi hasil putusan Kongres Turki 2016.
Dengan peluncuran KHGT, Muhammadiyah berharap dapat memberikan solusi atas ketidakteraturan sistem penjadwalan waktu dunia Islam saat ini, serta membayar “utang peradaban” Islam dalam bidang sistem kalender.
Anggota Devisi Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Tono Saksono, Ph.D, menyatakan Penyatuan Kalender Islam yang telah diinisiasi oleh the International Hijri Calendar Unity Congress di Turki pada Mei 2016 lalu merupakan momentum penting bagi umat Islam untuk secepatnya mengadopsi gagasan penyatuan Kalender Islam.
Muhammadiyah telah berketetapan untuk menerapkan KHGT. Dalam Muktamar Ke-47 tahun 2015 di Makasar, diputuskan bahwa Muhammadiyah memandang perlu untuk adanya upaya penyatuan kalender hijriyah yang berlaku secara internasional sehingga dapat memberikan kepastian [Lamp. IV Isu-isu Keumatan A.6]. Kemudian ditegaskan ulang dalam Risalah Islam Berkemajuan bahwa di antara peran internasional yang dijalankan adalah melakukan perbaikan sistem waktu Islam secara internasional melalui upaya pemberlakuan kalender Islam global unifikatif dalam rangka menyatukan jatuhnya hari-hari ibadah Islam, terutama yang waktu pelaksanannya terkait lintas kawasan [Bab IV. 4. Perkhidmatan Global].
Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) telah menyiapkan KHGT 100 tahun hijriah ke depan (1444-1543 H / 2022-2119 M). Parameter KHGT ini mengadopsi parameter yang disepakati dalam Kongres Internasional Penyatuan Kalender Hijriah (Uluslararasi Hijrî Takvim Birliği Kongresi) yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, 28-30 Mei 2016.
Parameter KHGT Istanbul 2016 ini adalah (1) seluruh muka bumi adalah satu matkak; (2) bulan baru dimulai apabila terjadi imkanu rukyat dengan ketinggian 5° dan elongasi 8° (IR 5+8) di suatu tempat mana pun di muka bumi sebelum pukul 00:00 UTC (GMT); dan (3) walaupun IR 5+8 terjadi setelah lewat pukul 00:00 UTC (GMT), bulan baru juga tetap dapat dimulai pada hari itu dengan ketentuan (a) IR 5+8 tersebut mencapai daratan benua Amerika, dan (b) ijtimak di zona waktu timur bumi terjadi sebelum fajar.
Alasan MTT mengapa mengadopsi parameter ini untuk KHGT adalah karena parameter Istanbul 2016 ini merupakan kesepakatan internasional umat Islam yang dihadiri oleh ulama syariah dan ahli astronomi dari hampir 60 negara, sehingga memiliki legitimasi yang besar. Kalau dibuat kriteria sendiri yang lain, tentu tidak mudah mendapatkan kesepakatan global dan karena itu tidak memiliki legitimasi yang besar seperti parameter Istanbul ini. ***
Indonesian Islamic News Agency (IINA)