Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Warga Idlib Suriah Syukuran Mendengar Kabar Pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah Tewas

TriasPolitica.net : Tewasnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel pada hari Sabtu mengejutkan banyak pihak di Timur Tengah. Bahkan di negara-negara yang memusuhi Israel, seperti Lebanon, Suriah, dan Iran, sebagian warga Timur Tengah merayakan kejatuhan tokoh kontroversial tersebut. 

Video yang beredar di media sosial menunjukkan kerumunan orang yang gembira dari wilayah Idlib di Suriah barat laut. Setelah mendengar kematian Nasrallah, banyak warga dalam video tersebut turun ke jalan, memegang bendera Suriah dan membagikan permen sambil bersuka cita merayakan tewasnya Hasan Nasrallah.

Mengapa tewasnya para petinggi Hizbullah menjadi kegembiraan bagi warga Suriah? Tak lain dan tak bukan keterlibatan Hizbullah dalam membantu rezim Assad membantai rakyat Suriah.

Keterlibatan Hizbullah dalam perang saudara Suriah telah substansial sejak awal fase pemberontakan bersenjata perang saudara Suriah pada 2011, dan berkembang menjadi dukungan aktif untuk pasukan pemerintah Suriah dan penempatan pasukan sejak 2012 dan seterusnya.

Hizbullah mendukung Damaskus secara militer, teknis, dan logistik dalam melawan berbagai kelompok oposisi bersenjata Suriah. Hizbullah membantu melatih milisi yang berjuang untuk rezim Suriah, terutama ‘Komite Rakyat’ ( lijan al-sha’biyya ), yang terdiri dari individu-individu dari berbagai komunitas agama termasuk Alawi, druze, dan Kristen. Milisi lain memiliki hubungan yang lebih langsung dengan Hizbullah, seperti kelompok Quwat al-Rida, yang sebagian besar terdiri dari warga Syiah Suriah. Milisi yang dibangun dengan dukungan para pemimpin Iran dan Hizbullah sendiri, misalnya, telah mengadopsi nama ‘ Hizbullah fi Suriyya’ (Hizbullah di Suriah) dan ideologi wilayat al-faqih.

Hizbullah melatih dan menyediakan peralatan militer dengan dukungan keuangan Teheran kepada sekitar 10.000-20.000 milisi di Suriah.

Prajurit Hizbullah sendiri di Suriah diperkirakan berjumlah antara 7.000 dan 9.000 orang, termasuk pasukan elit, pakar, dan cadangan; yang pada periode tertentu bergiliran masuk dan keluar negara untuk penempatan selama tiga puluh hari.

Hingga saat ini, Hizbullah, bersama pasukan Iran dan angkatan udara Rusia, terus memberikan dukungan penting kepada tentara rezim Suriah dan milisi loyalis di seluruh wilayah Suriah. Hizbullah telah memainkan peran yang sangat penting dalam penaklukan Aleppo Timur dari berbagai kelompok oposisi bersenjata Suriah pada akhir 2016.

Hizbullah juga telah membuka kamp pelatihan di dekat kota Baalbek di lembah Bekaa, dekat perbatasan Suriah, untuk melatih pemuda dari berbagai komunitas agama; namun, mayoritas peserta pelatihan di kamp-kamp ini adalah Syiah. Untuk mengembangkan milisi, kamp-kamp serupa sedang dibuka di Suriah untuk memerangi keberadaan kelompok-kelompok yang mereka anggap sebagai Sunni ekstremis, seperti ISIS dan Jabhat Al-Nusra, atau kelompok-kelompok oposisi bersenjata Suriah lainnya di wilayah perbatasan.

Pada 2014, Hizbullah dikerahkan di seluruh Suriah. Hizbullah juga sangat aktif dalam mencegah penetrasi Al-Nusra dan ISIS ke Lebanon, menjadi salah satu pasukan paling aktif dalam perang saudara Suriah di Lebanon.

Di masa lalu, Hizbullah telah menjadi sayap strategis Iran di kawasan tersebut, memainkan peran kunci dalam konflik proksi Iran-‘Israel’ dan Iran-Arab Saudi. Dalam sejumlah kesempatan, konvoi senjata Hizbullah di Suriah dan wilayah perbatasan Suriah-Lebanon diserang, mungkin oleh militer ‘Israel’. Konvoi Hizbullah dan kamp milisi juga telah diserang oleh berbagai faksi pemberontak Suriah.

Citra Hizbullah di dunia Arab – terutama di Suriah dan Lebanon – telah sangat ternoda karena aktivitas sektariannya selama perang saudara Suriah. Para pemimpin agama dan aktivis, baik Sunni maupun Syiah, telah mengutuk Hizbullah, dengan banyak mantan pendukung Hizbullah menjadi penentang kerasnya atas keterlibatannya di Suriah.

Sumber : The Jerusalem Post | Weblink : https://www.jpost.com/middle-east/article-822446

Redaktur : AM. Isa Karim D | Indonesian Islamic News Agency (IINA)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - TriasPolitica.net | All Right Reserved