TriasPolitica.net : Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto memberikan klarifikasi terkait viralnya undangan acara haul yang menggunakan kop surat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Acara tersebut digelar di Pondok Pesantren BAI Mahdi Sholeh Ma'mun milik Yandri di Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa (22/10/2024).
Yandri memastikan bahwa acara haul ini tidak mengandung unsur atau kepentingan politik. Ia menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memperingati haul orang tuanya serta memperingati Hari Santri, tanpa ada muatan politis.
"Selama proses berlangsung, tidak ada unsur politik. Kami juga tidak ingin acara ini ditunggangi oleh kepentingan politik. Hari ini kami menyumbangkan makanan atas nama ibu kami," jelas Yandri saat ditemui di Serang.
Yandri juga menyampaikan terima kasih kepada mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, yang mengkritiknya melalui akun media sosial X (Twitter). "Terima kasih kepada Pak Mahfud yang telah memberikan kritik. Kami tidak akan mengulanginya lagi. Namun, hari ini acara benar-benar murni untuk memperingati Hari Santri dan haul ibu kami, tanpa ada kepentingan lain," tambahnya.
Yandri mengakui bahwa undangan tersebut bisa diperbaiki agar tidak disalahartikan. Ia menegaskan bahwa acara tersebut mengundang berbagai kalangan, termasuk pejabat daerah, alim ulama, rektor, dan tokoh masyarakat lainnya.
Selain itu, Yandri juga didampingi oleh istrinya, Ratu Zakiyah, yang saat ini menjadi calon Bupati Serang pada Pilkada 2024. Meskipun demikian, Yandri menekankan bahwa acara tersebut tidak diarahkan untuk mendukung pencalonan istrinya. "Walaupun kami menyumbangkan makanan atas nama ibu kami, ini murni sebagai bentuk bakti kami sebagai anak kepada orang tua," tegasnya.
Sebelumnya, beredar surat undangan dengan kop Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal Nomor: 19/UMM.02.03/X/2024, yang ditandatangani oleh Yandri Susanto. Surat tersebut mengundang kepala desa, ketua RT, hingga kader posyandu di wilayah Kramatwatu, Serang, Banten, untuk hadir dalam acara haul kedua ibundanya serta peringatan Hari Santri. Surat tersebut ditandatangani pada 21 Oktober 2024, bertepatan dengan hari pelantikan Yandri sebagai menteri oleh Presiden Prabowo Subianto. ***
