TriasPolitica.net : Pemerintahan Donald Trump dikenal sebagai salah satu pemerintahan Amerika Serikat yang paling pro-Israel dalam sejarah modern. Hal ini ditunjukkan melalui berbagai kebijakan dan keputusan strategis selama masa jabatannya sebagai Presiden AS dari tahun 2017 hingga 2021. Begitu pun pemerintahan selanjutnya setelah memenangkan Pilpres AS 2024, kebijakan Trump diprediksi akan terus Pro-Israel.
Berikut adalah tujuh fakta utama yang mencerminkan dukungan besar Trump terhadap Israel:
1. Pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
Pada Desember 2017, Donald Trump secara resmi mengumumkan pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Langkah ini menjadi titik balik bersejarah karena sebelumnya kebijakan AS dan sebagian besar negara di dunia menghindari sikap tersebut. Trump juga memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei 2018, memperkuat dukungan simbolis sekaligus politik bagi Israel.
2. Dukungan terhadap Pemukiman di Tepi Barat
Pada November 2019, pemerintahan Trump mengumumkan bahwa AS tidak lagi menganggap pemukiman Israel di Tepi Barat sebagai pelanggaran hukum internasional. Kebijakan ini mengubah posisi lama AS dan memperkuat legitimasi pembangunan pemukiman yang selama ini menuai kontroversi di panggung internasional.
3. Penarikan Diri dari Kesepakatan Nuklir Iran
Trump menarik Amerika Serikat dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada Mei 2018. Keputusan ini didasarkan pada klaim bahwa Iran menggunakan kesepakatan tersebut untuk mendanai kegiatan yang mengancam Israel, seperti mendukung kelompok milisi di Timur Tengah. Trump kemudian memberlakukan kembali sanksi ekonomi yang keras terhadap Iran.
4. Normalisasi Hubungan antara Israel dan Negara-Negara Arab
Pemerintahan Trump memainkan peran penting dalam memediasi Abraham Accords, serangkaian perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Kesepakatan ini merupakan tonggak sejarah bagi perdamaian di Timur Tengah sekaligus memperkuat posisi Israel di kawasan.
5. Pemotongan Bantuan untuk Palestina
Trump mengurangi bantuan keuangan AS untuk Palestina, termasuk menghentikan pendanaan kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Kebijakan ini dianggap sebagai upaya menekan Palestina untuk menerima syarat-syarat perdamaian yang lebih menguntungkan Israel.
6. Pengakuan Dataran Tinggi Golan sebagai Wilayah Israel
Pada Maret 2019, Trump secara resmi mengakui Dataran Tinggi Golan, wilayah yang direbut Israel dari Suriah pada tahun 1967, sebagai bagian dari kedaulatan Israel. Langkah ini menuai kritik internasional, namun disambut baik oleh pemerintah Israel.
7. Kedekatan dengan Benjamin Netanyahu
Trump memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Kedekatan ini tercermin dalam dukungan penuh terhadap kebijakan Netanyahu, termasuk visinya tentang aneksasi wilayah di Tepi Barat.
Penutup
Kebijakan pro-Israel yang diterapkan Donald Trump tidak hanya memperkuat hubungan bilateral antara AS dan Israel, tetapi juga memengaruhi dinamika politik di Timur Tengah. Langkah-langkah ini memicu respons beragam dari komunitas internasional, mulai dari dukungan hingga kritik keras. Terlepas dari kontroversi yang muncul, pemerintahan Trump selanjutnya tetap akan menjadi pendukung utama Israel di tengah konflik Israel-Palestina. (DLH/CGT)