TriasPolitica.net : Riyadh - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia, Anis Matta, menyampaikan lima resolusi penting untuk mendukung kemerdekaan Palestina dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI) yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada Senin, 11 November 2024.
Dalam pidatonya, Anis Matta menegaskan pentingnya negara-negara Islam untuk lebih tegas dalam membela hak-hak rakyat Palestina dan mendorong perubahan signifikan dalam komunitas internasional terhadap Israel.
Anis Matta menekankan bahwa KTT ini harus menghasilkan langkah-langkah praktis untuk merespons penderitaan yang terus dialami oleh warga Palestina akibat kebijakan kekerasan Israel.
"Kita harus memperkuat tekanan terhadap organisasi internasional agar mengisolasi Israel, termasuk dengan mencabut status keanggotaan Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ujarnya.
Sebagai negara yang lahir dari perjuangan melawan kolonialisme dan penindasan, Indonesia, menurut Anis Matta, memiliki komitmen moral untuk mendukung perjuangan Palestina.
“Indonesia, sebagai bangsa yang pernah merasakan penderitaan akibat kolonialisme, memiliki kewajiban untuk berdiri bersama Palestina. Kami berkata: Kita Semua Palestina,” ujar Anis Matta dengan tegas yang berbicara dalam Bahasa Arab yang dapat disaksikan di akun Youtube KBRI Riyadh.
Dalam kesempatan tersebut, Anis Matta mengusulkan lima langkah resolusi strategis sebagai berikut:
1. Menghentikan Kekerasan Israel: Mendorong penguatan upaya politik dan diplomatik internasional untuk segera menghentikan kekerasan Israel di Gaza dan Lebanon, serta mencegah potensi terjadinya perang yang lebih besar di kawasan tersebut.
2. Mobilisasi Dukungan Global: OKI harus menggalang dukungan dari umat Islam di seluruh dunia untuk kemerdekaan Palestina, sambil memastikan bantuan kemanusiaan terus mengalir untuk membantu meringankan penderitaan warga Palestina di daerah konflik.
3. Menggunakan Aliansi Global untuk Tekan Israel: OKI diminta untuk menciptakan gelombang dukungan internasional terhadap Palestina dengan memperluas jangkauan aliansi global yang dapat menekan PBB untuk mengisolasi Israel, termasuk dengan mencabut keanggotaan Israel di PBB, serta menuntut pertanggungjawaban atas genosida yang telah dilakukan oleh Israel.
4. Pemutusan Hubungan Ekonomi dengan Israel: Menghentikan semua bentuk hubungan perdagangan dan investasi dengan Israel, termasuk jaringan korporasi yang terhubung dengan negara tersebut. Selain itu, negara-negara yang terlibat diminta untuk meninjau kembali proyek-proyek yang bekerja sama dengan Israel.
5. Menentang Normalisasi Hubungan dengan Israel: Menolak segala bentuk normalisasi hubungan dengan Israel dan mendorong negara-negara yang sudah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel untuk mengevaluasi kembali hubungan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Wamenlu Anis Matta juga menegaskan bahwa perjuangan untuk kemerdekaan Palestina adalah perjuangan untuk keadilan, dan negara-negara Islam harus bersatu dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina untuk merdeka. Resolusi yang diajukan diharapkan dapat mempercepat tercapainya perdamaian yang adil dan langgeng di kawasan tersebut. (DLH/CGT)