TriasPolitica.net : Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan bahwa Effendi Simbolon tidak lagi berstatus sebagai kader partai. Hal tersebut disampaikan Djarot sebagai respons atas kehadiran Effendi dalam deklarasi dukungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus), Ridwan Kamil-Suswono.
Djarot menyatakan status Effendi setara dengan Presiden Joko Widodo yang kini juga tidak lagi menjadi kader PDI Perjuangan.
“Wis podo wae [Effendi bukan kader],” ujar Djarot singkat saat dikonfirmasi pada Selasa (19/11).
Ketua DPP PDIP lainnya, Said Abdullah, menyatakan tidak khawatir dengan kehadiran Effendi dalam pertemuan antara Jokowi dan Ridwan Kamil. Said bahkan optimistis pasangan Pramono Anung dan Rano Karno, yang diusung PDIP, akan memenangkan Pilkada DKI Jakarta dengan perolehan suara sebesar 52-53 persen.
“Apa pun, katakan bahwa dari sana, di RK, ada 1.000 Effendi Simbolon umpamanya, ya kalau Pramono Anung itu menang,” ujar Said.
Menurut Said, tren elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno terus meningkat. Ia menjelaskan hal ini tidak terlepas dari gerak masif seluruh unsur partai, relawan, dan masyarakat sipil yang mendukung pasangan tersebut.
“Struktur partai bergerak masif, relawan bergerak masif, civil society juga bergerak pada satu muara di tanggal 27 untuk memenangkan Mas Pram dan Bang Doel,” imbuhnya.
Effendi Simbolon diketahui merupakan mantan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan yang telah terpilih selama empat periode sejak 2004. Namun, statusnya sebagai kader partai mulai menjadi sorotan sejak pemilihan presiden lalu.
Pada Senin (18/11), Effendi turut hadir dalam pertemuan antara Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Ridwan Kamil di kawasan Cempaka Putih, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan dukungannya terhadap pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1. (DLH/CGT)
