TriasPolitica.net : Gaza City, Palestina – Kesepakatan gencatan senjata telah tercapai antara Israel dan Hamas setelah mediasi intensif. Perjanjian tersebut, yang diumumkan pada Rabu malam waktu setempat, direncanakan mulai berlaku pada Minggu mendatang. Kesepakatan ini juga mencakup pembebasan sandera yang ditahan selama 15 bulan konflik berdarah di Gaza, serta pertukaran tahanan Palestina di Israel.
Kesepakatan ini berpotensi mengakhiri perang selama 15 bulan yang telah mengguncang kawasan Timur Tengah.
Perjanjian ini tercapai setelah melalui negosiasi panjang yang berlangsung secara on-off, dimediasi oleh Mesir dan Qatar dengan dukungan Amerika Serikat. Kesepakatan tersebut disepakati menjelang pelantikan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, pada 20 Januari mendatang.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dalam konferensi pers di Doha, menyampaikan bahwa negosiasi terus berlangsung untuk memastikan implementasi perjanjian tersebut.
"Kesepakatan ini akan menghentikan pertempuran di Gaza, meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina, dan mempertemukan kembali para sandera dengan keluarga mereka," ungkap Sheikh Mohammed seperti dilansir dari Reuters, Rabu, (15/1/2025).
Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga menyambut baik kesepakatan ini, dengan menyebutnya sebagai langkah penting untuk mengakhiri krisis yang telah menewaskan lebih dari 46.000 orang, berdasarkan laporan otoritas kesehatan setempat.
Implementasi dan Reaksi
Perjanjian ini mencakup gencatan senjata awal selama enam minggu, diikuti dengan penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza. Sebagai bagian dari kesepakatan, kelompok Hamas akan membebaskan sandera Israel, sementara Israel akan membebaskan tahanan Palestina.
Meski kesepakatan telah diumumkan, serangan udara Israel masih berlangsung pada Rabu malam di Gaza. Serangan ini menewaskan sedikitnya 32 orang, menurut keterangan medis setempat. Di sisi lain, mediator terus berusaha mendorong kedua belah pihak untuk segera menghentikan permusuhan sebelum gencatan senjata resmi berlaku.
Warga Gaza menyambut kabar ini dengan penuh suka cita. Di Khan Younis, ribuan orang turun ke jalan dengan sorak-sorai, mengibarkan bendera Palestina, dan menari di tengah suasana yang penuh haru. “Saya menangis, tapi ini air mata kebahagiaan,” ujar Ghada, seorang ibu dari lima anak yang mengungsi akibat konflik.
Di Tel Aviv, keluarga sandera Israel juga menyambut baik kabar ini. Mereka menyampaikan rasa lega dan kegembiraan atas peluang untuk memulangkan orang-orang tercinta mereka.
Persetujuan Pemerintah Israel
Pemerintah Israel dijadwalkan melakukan pemungutan suara untuk menyetujui perjanjian ini pada Kamis. Meskipun ada penolakan dari beberapa anggota koalisi sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kesepakatan tersebut diperkirakan akan disetujui.
Dalam pernyataan resminya, Netanyahu menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump atas dukungan mereka. Netanyahu juga mengumumkan rencananya untuk mengunjungi Washington dalam waktu dekat.
Sementara itu, Hamas menyebut kesepakatan ini sebagai "pencapaian besar bagi rakyat kami" dan "titik balik" dalam perjuangan mereka.
Kesepakatan ini diharapkan menjadi awal bagi perdamaian yang lebih permanen di kawasan Timur Tengah.
Sumber : Reuters | Weblink : https://www.reuters.com/world/middle-east/gaza-ceasefire-appears-close-us-egyptian-leaders-put-focus-coming-hours-2025-01-14/