Jakarta – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya jika ada tuntutan dari masyarakat. Hal ini disampaikan dalam wawancara eksklusif bersama Liputan6 Sport yang dipandu Glen Joshua. Erick, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, menegaskan bahwa dirinya akan mengambil langkah tersebut jika memang diperlukan demi kepentingan sepak bola nasional.
“Kalau Glen minta saya mundur, saya mundur,” ujar Erick dalam wawancara tersebut.
Pernyataan ini muncul di tengah polemik pemecatan Shin Tae-yong dari posisi pelatih timnas Indonesia, Senin (6/1/2025). Keputusan ini menuai perhatian publik, mengingat Shin Tae-yong dianggap memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan timnas. Namun, Erick Thohir menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk memperbesar peluang timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
“Kalau rasa pesimisme itu, atau semua lihat saya harus mundur, ya saya mundur. Saya izin ke FIFA, saya pamit,” ungkap Erick.
Erick juga mengungkapkan bahwa wacana pemecatan Shin Tae-yong sebenarnya sudah muncul sejak laga melawan China di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober lalu. Menurutnya, ada dinamika yang cukup tinggi dalam tubuh timnas sehingga keputusan tersebut menjadi pertimbangan serius.
“Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan (pemecatan STY) saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat,” jelas Erick.
Ia menambahkan, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan aspek komunikasi dan taktikal yang dinilai kurang optimal. Erick juga memastikan bahwa hubungannya dengan Shin Tae-yong tetap baik, dan pelatih asal Korea Selatan itu telah legawa menerima keputusan ini.
“Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain,” tegas Erick.
Sebelumnya, Erick Thohir juga sempat menyatakan niatnya untuk mundur usai kekalahan timnas Indonesia dari Jepang pada kualifikasi Piala Dunia 2026, November lalu. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Erick untuk terus mendahulukan kepentingan sepak bola Indonesia di tengah berbagai dinamika yang terjadi. (DLH/CGT)