TriasPolitica.net : Riyadh – Presiden pemerintahan transisi Suriah, Ahmed al-Sharaa, melakukan kunjungan luar negeri pertamanya dengan bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), pada Minggu (2/2). Kunjungan ini menandai langkah awal al-Sharaa dalam upaya memperkuat legitimasi internasional setelah menggulingkan rezim Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024.
Menurut laporan Saudi Press Agency (SPA), al-Sharaa tiba di Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh, di mana ia disambut oleh Wakil Gubernur Wilayah Riyadh, Pangeran Mohammed bin Abdulrahman bin Abdulaziz. Dalam pertemuan dengan Pangeran MBS, al-Sharaa didampingi oleh Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani.
Setelah pertemuan tersebut, al-Sharaa menyampaikan bahwa Arab Saudi menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pembangunan kembali Suriah pasca-pergantian rezim. "Pertemuan ini membuktikan bahwa Arab Saudi memiliki keinginan tulus untuk membantu Suriah dalam membangun masa depannya," ujar al-Sharaa.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa diskusi di Riyadh mencakup berbagai bidang kerja sama strategis, termasuk energi, teknologi, pendidikan, dan kesehatan. Kunjungan ini juga bertujuan untuk mengamankan bantuan Arab Saudi dalam membangun kembali infrastruktur serta lembaga pemerintahan Suriah yang baru.
Laporan Osama bin Javaid dari Al Jazeera menyebutkan bahwa al-Sharaa memilih Riyadh sebagai tujuan pertama lawatan luar negerinya untuk menegaskan pentingnya peran Arab Saudi dalam era baru Suriah. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, dalam kunjungannya ke Damaskus pekan lalu, mengonfirmasi bahwa negaranya tengah berdialog dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat guna membahas pencabutan sanksi ekonomi terhadap Suriah.
Dalam wawancara dengan Al Arabiya TV bulan lalu, al-Sharaa juga menegaskan bahwa Arab Saudi akan memiliki peran besar dalam masa depan Suriah, termasuk dalam hal investasi. Dengan dukungan dari negara-negara regional dan internasional, pemerintahan baru Suriah berupaya memperoleh legitimasi global serta menghapus sanksi Barat yang selama ini membebani perekonomian negara tersebut.
Kunjungan Ahmed al-Sharaa ke Arab Saudi menandai langkah penting dalam membangun hubungan diplomatik dan ekonomi bagi pemerintahan transisi Suriah. Ke depan, kerja sama antara Riyadh dan Damaskus diharapkan dapat mempercepat proses rekonstruksi serta stabilisasi negara yang telah lama dilanda konflik. (DLH/GPT)