Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto mengirimkan parsel Lebaran berisi sayur mayur kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Salah satu isi parsel yang menarik perhatian Megawati adalah buah tomat berukuran besar, yang merupakan salah satu jenis sayuran favoritnya.
Informasi ini disampaikan oleh politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli, dalam keterangan pers tertulis pada Rabu (9/4/2025). Guntur menyebut parsel tersebut dikirim langsung ke kediaman Megawati di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, sebagai bentuk silaturahmi dalam suasana Idulfitri.
“Ibu Megawati juga mendapatkan kiriman parsel Lebaran dari Pak Prabowo yang berisi sayur mayur kesukaan Ibu Megawati. Ibu Megawati menyukai buah tomat berukuran besar sebagai salah satu jenis sayuran dalam parsel Lebarannya itu,” ungkap Guntur.
Lebih lanjut, Guntur mengatakan bahwa Megawati menunjukkan ketertarikan khusus terhadap buah tomat besar yang terdapat dalam parsel tersebut. Bahkan, ia mengungkapkan keinginan Megawati untuk mendapatkan bibit pohon tomat tersebut guna ditanam secara pribadi.
“Bahkan Ibu Megawati ingin mendapatkan bibit pohon tomatnya untuk beliau tanam sendiri,” ujar Guntur.
Selain pengiriman parsel, Guntur juga mengungkapkan bahwa Prabowo dan Megawati telah mengadakan pertemuan penting empat mata pada Senin malam (7/4) di kediaman Megawati. Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh bangsa membahas berbagai isu strategis, baik nasional maupun internasional.
“Sebagai dua orang tokoh bangsa, pembicaraan lain antara dua orang yang juga sama-sama memimpin partai politik besar di Indonesia tersebut tentu juga membahas masalah-masalah strategis nasional, terutama hal-hal yang menyangkut keselamatan dan kesejahteraan rakyat dalam bingkai negara hukum Pancasila,” jelas Guntur.
Ia menambahkan bahwa Prabowo dan Megawati menunjukkan komitmen kuat untuk terus menjalin komunikasi dan koordinasi, khususnya terkait isu-isu strategis yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dan masa depan bangsa.
“Presiden Prabowo dan Ibu Megawati berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan koordinasi, terutama jika menyangkut kepentingan-kepentingan strategis nasional dan internasional yang akan berdampak kepada nasib rakyat dan masa depan bangsa serta negara Indonesia,” tutup Guntur. (DL/GPT)