Kuala Lumlur – Aktor senior Malaysia, Faizal Hussein, mengungkapkan bahwa dirinya telah mempersiapkan mental terhadap potensi kontroversi yang timbul dari perannya dalam serial Bidaah. Dalam serial yang mulai tayang di Viu pada 6 Maret 2025 tersebut, Faizal memerankan karakter Walid Muhammad Mahdi Ilman, seorang pemimpin sekte sesat yang mengaku sebagai Imam Mahdi — sosok yang dalam keyakinan umat Islam dipercaya akan muncul menjelang hari kiamat.
Karakter ini memicu banyak perbincangan di Malaysia dan Indonesia, tak hanya karena jalan cerita serial Bidaah yang dinilai berani, namun juga karena sejumlah adegan yang mencengangkan dan belum lazim ditampilkan dalam perfilman Negeri Jiran. Serial ini dengan cepat menjadi viral dan ramai diperbincangkan di berbagai media serta platform digital.
Dalam pernyataannya yang dikutip dari Harian Metro pada 14 Maret 2025, Faizal menyatakan bahwa dirinya tidak merasa terbebani oleh kritik maupun sorotan publik. Ia menegaskan bahwa profesinya sebagai aktor sudah sering membawanya pada karakter-karakter yang dianggap menyalahi norma.
“Saya tidak pernah merasa tertekan dengan pekerjaan saya. Anak-anak juga tidak tertekan dan mereka tidak peduli. Mereka tampaknya mengerti,” ujar Faizal, yang dikenal telah memenangkan berbagai penghargaan prestisius di industri film Malaysia.
Faizal menambahkan, ia selalu berusaha memilih naskah yang memiliki pesan mendalam dan menyentuh realitas sosial. Hal ini juga yang menjadi pertimbangannya dalam menerima peran sebagai Walid di Bidaah, yang menurutnya didasarkan pada kisah nyata.
"Orang-orang menilai Faizal Hussein hanya menampilkan apa yang sudah dipahami orang... Alhamdulillah ini hanya akting," jelasnya.
Lebih lanjut, Faizal menekankan pentingnya penyadaran masyarakat terhadap bahaya ajaran sesat. Ia percaya bahwa untuk menyadarkan seseorang, perlu ditampilkan terlebih dahulu sisi gelap atau penyimpangan agar masyarakat dapat belajar dan menghindarinya.
“Bagi saya, untuk menyadarkan seseorang, kita harus tunjukkan dulu hal-hal yang buruk, baru orang akan sadar dan tidak mengikuti ajaran sesat,” tegasnya. (DL/GPT)
Faizal pun mengaku tidak terkejut apabila serial ini menjadi viral, mengingat sensitivitas tema dan intensitas adegan-adegan yang dilakoninya.
“Sebelum bikin cerita ini, saya sudah bayangkan kalau ini bakal seperti ini (viral), apalagi adegan-adegan yang kami lakoni. Memang bakal viral, tapi viral yang sehat,” pungkasnya.
Serial Bidaah menjadi salah satu karya yang menandai keberanian industri perfilman Malaysia dalam mengangkat tema sensitif namun relevan, dengan harapan dapat memberikan dampak positif berupa kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyesatan atas nama agama.
